2024, Jalan Panjang.

 

Waktu berjalan sangat cepat hingga hari ini di tanggal 18 saat tulisan ini dibuat, banyak peristiwa yang berjalan diluar kendali kita sebagai insan hamba Tuhan Yang Maha Kuasa. Entah rencana apa yang sudah disiapkan oleh-Nya, namun percaya bahwa semua ini adalah bagian dari perjalanan mencapai keparipurnaan diri  adalah sebuah keharusan.

Hari-hari ini, rasanya adalah perenungan, bahwa sejatinya kita sebagai manusia yang lemah hanya bisa berencana dan berusaha sekuat mungkin. Dengan segala hal yang memang dari dulu tertanam untuk terus melakukan yang terbaik, dan apapun hasilnya nanti, semua adalah tidak mungkin karena suatu kebetulan.

Mungkin, ini adalah saat Tuhan menginginkan kita untuk sendiri dan mengisi diri, dengan banyak hal. Dengan banyak waktu yang rasanya sudah terlewatkan dengan begitu cepat. Dengan beberapa hal juga yang mungkin akan berguna untuk suatu keadaan tertentu kelak. Dengan bekal yang mungkin, akan membawa ini semua pada kebaikan. Mandiri terhadap hal-hal kecil yang selama ini merisaukan, dan mandiri terhadap banyak pemikiran tentang kalutnya perjalanan yang masih sangat panjang.

Aku semakin percaya bahwa memang semuanya tidak ada yang kebetulan, karna jeda di antara kata ini juga tentu membuat semuanya menjadi lebih berirama dan lebih bisa di baca. Bukan hanya titik, koma, atau tanda baca lain. Aku lantas mengira bahwa memang perlu spasi, jarak dan perenungan untuk terus menginstrospeksi apa yang telah jauh menyimpang dari perjalanan panjang namun singkat ini.

Mengingat bahwa kemana muara semuanya akan berlabuh, adalah sebaik-baiknya prasangka dan membuat kita yakin bahwa inilah memang jalan terbaik.

Hidup akan menyerangmu dengan hal-hal yang tak kau inginkan, bukan untuk membuatmu menyerah, tapi untuk membuatmu berserah.

Memilih untuk terus maju dan melanjutkan banyak harapan dari mereka yang terus menginginkanmu untuk maju, bahkan ketika kau sendiri tidak percaya kalau kau mampu dan bisa melewati semuanya. Sendirian.

Bagaimana jika saat sedih, hidup sedang mengatakan kau butuh seorang peneman. Melainkan inilah saatnya kau melatih kemandirian, dengan bertahan dengan kesendirian.

Untuk segala hal yang telah dan akan terlewati, terimakasih untuk masih mau bertahan, dan terus memperbaiki sisa perjalanan yang entah kapan akan mencapai tujuannya.

Jakarta, 18 Januari 2024